Kenangan yang tidak akan pernah dilupakan (Semiotika dan Motor)

 

Semiotika dalam kehidupan sehari-hari


    Semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Studi tentang dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, dan hubungan dengan tanda lain. Semiotika dapat dimaknai nama bagi proses radikal dan menyeluruh, cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya tentang tanda, baik pada proses penandaan (segnifikasi) maupun pemaknaan (semiosis).



Honda GL100


Motor merupakan sebuah transportasi yang biasa digunakan semua orang untuk mengendarai ke manapun ia membawanya, begitu juga dengan saya. Motor ini adalah kesayangan saya sejak kelas 3 SMP, motor tersebut banyak suka duka yang selama saya kendarai.

Pada saat saya duduk dikelas 3 SMP itu sepulang sekolah, sampai dirumah saya kaget melihat sosok motor tua dan langka bermerk Honda GL100 didepan rumah, lalu aku bergegas ke bapak untuk bertanya bahwa motor itu punya siapa. Bapakku pun langsung jawab “punya bapak tapi motor itu simpan dirumah saja” aku bertanya lagi “kenapa disimpan pak?” bapak menjawab lagi “tidak apa-apa, kalau kamu mau pakai motornya. Pakai saja tetapi kamu jangan membawanya dijalan raya karena motor itu dinas bapak” lalu aku mengangguk setelah mendengarnnya.

Keesok harinya aku akan mencoba membawa motornya untuk kepertama kali namun aku tidak tahu bagaimana cara mengoper gigi sambil tarik kopling karena aku belum pernah membawa motor yang berkopling, Cuma aku bisa bawa motor bebek yang tanpa ada kopling. Pada akhirnya aku akan mencoba sendiri beberapa kali sampai lancar. Pada akhirnya aku sudah bisa membawa motor kopling, setelah belajarnya aku mulai memahami tentang motor seperti mesin, karbu, dan lain-lain.

Pada hari minggu pagi cerah, aku sedang menikmati kelilling mengendarai motor tersebut dengan sendirian, tidak lama kemudian aku mulai merasa tidak enak dan motor itu akan mogok. Akhirnya ke pinggir untuk mengecek motornya dan ternyasa isi tangki bensin abis sekaligus karbunya bocor. Aku mencari eceran bensin terdekat sambil mendorong motor ke tempat eceran bensin. Sampai tempatnya aku membeli bensin seharga 15 ribu dan aku mengisi bensin ke tangkinya, setelah itu aku mulai mencari tempat bengkel untuk memperbaiki karbunya sambil mendorong lagi sampai ditempat bengkel. Setelah dimemperbaikinya aku langsung menggegas lagi mengendarainya.

Ketika aku dibangku Sekolah Menengah Kelas, aku berpikir motor itu harus restorasi karena motornya sudah banyak karat dalam besi dan catnya sudah tidak layak dipandang. Aku meminta ke bapak untuk mengrestorasinya, akhirnya bapakku setuju dan membawanya ke tempat restorasi didekat rumah. Namun tukangnya menggatakan bahwa proses restorasinya cukup lama sekitar 3 bulan lebih, aku menyedihkan dan harus menunggu hingga motor tersebut sudah jadi.

3 bulan lebih kemudian aku dan bapak menjalan kaki ke tempat restorasi untuk mengambil motor kesayangan yang sudah direstorasi. Aku sangat tidak sabar melihat motor kesayangan, sampai ditempat restorasi. Lalu sampai tempatnya aku langsung kaget melihat motor kesayangan benar-benar perubahan total dan ganteng seperti baru keluar dari produksi, jantungku benar-benar berdebar ketika naik motor kesayangan. Dan aku langsung mengendarai motor kesayangan ke keliling. Sampai tahun 2021 motor itu harus dijual karena motor kesayangan sudah mulai jarang dikendarai, sebelum motor itu ditangan pembeli. Aku sempat membuat dokumentasi motor kesayangan untuk menjadi kenangan indah yang selama aku mengendarai motor kesayangan.

Menurut Charles Sander Peirce, Semiotika terdiri dari tiga element utama yaitu, Tanda/Sign, Objek dan Interpretan. Pada cerita saya yang menjadi object adalah sebuah motor. kemudian interpretan, biasa disebut juga sebagai pengguna tanda. Interpretan pada cerita tersebut yaitu dimana saya mengendarai motor kesayangan sebagai kegiatan yang mengisi waktu luang dan juga bisa disebut sebagai hobi.

Motor kesayangan ini adalah contoh semiotika. Jadi dari semua deskripsi di atas, cerita tersebut bisa disimpulkan bahwa Motor Kesayangan ini adalah dapat diterapkan dalam Semiotika kehidupan sehari-harian menjadi sebagai sebuah tanda atau penanda. Dan juga cerita tersebut adalah salah satu pengalama yang aku selalu ingat.

 

Cukup sekian dari tulisan saya, Terima kasih.

 


Salam hangat,

 

Alif Mudewantoro



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review 20 Jurnal

Mitos dan Pengalaman Estetis pada lagu Dere - Kota