Review 20 Jurnal

 Kajian Seni Rupa dan Desain


Kelompok:

Muhamad Farid Nur Fauzi (201946500142)

Alif Mudewantoro (202146500718)


Jurnal 1

Judul Jurnal: Analisis Lagu lirik  "Diri" Karya Tulus

Object: Lagu "Diri" Karya Tulus

Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna kesendirian pada lirik lagu "Diri" ciptaan Tulus. Metode penelitian yang digunakan untuk tujuan tersebut adalah metode kualitatif interpretif. 

Analisis: 

Bagian Pertama

Petanda:

Hari ini kau berdamai dengan dirimu sendiri

Kau maafkan semua salahmu ampuni dirimu

Hari ini ajak lagi dirimu bicara mesra

Berjujurlah pada dirimu kau bisa percaya

Maafkan semua yang lalu

Ampuni hatiku kecilmu

Penanda: Petanda dimana untuk mengajak memaagkan dan berdamai dengan senndiri diri. 

Bagian kedua

Luka-luka hilanglah luka

Biar tentran yang berkuasa

Kau terlalu berharga untuk luka

Katakan pada dirimu

Semua baik-baik saja

Penanda: Pada bagian lirik diatas menyampaikan bahwa semua kita harus optimis jika semuanya baik-baik saja dengan masalah yang kita hadapi.

Bagian ketiga

Petanda:

Bisikanlah terima kasih pada diri sendiri

Hebat dia terus menjagamu dan sayangimu

Suarakan bilang padanya jangan paksakan apapun

Suarakan ingatkan terus aku makna cukup

Penanda: Pada lirik ini berpesan bahwa berterimakasih diri sendiri.

Bagian terakhir

Petanda:

Luka-luka hilanglah luka

Biar senyum jadi senjata

kau terlalu berharga untuk luka

katakan pada dirimu

Semua baik-baik saja

Kesimpulan

Teori yang digunakan pada analisis Lagu "Diri" Karya Tulus merupakan teori Ferdinand De Saussure. Analisis tersebut dapat disimpulkan terdapat pesan-pesan motivasi untuk lebih mencintai diri sendiri. Berikut beberapa pesan-pesan motivasi dalam lagu karya tulus. Bagian pertama adalah berdamai dengan diri sendiri yang berarti dengan mencoba memaafkan kesalahan yang telah terjadi di masa lalu. lalu bagian ke dua adalah diri sendiri terlalu berharga untuk terus menerus menerima luka yang hanya membuat kita meras tidak berguna sehingga diharuskan untuk bahwa semuanya akan baik baik saja. Bagian ketiga adalah kita selalu berterima kasih keapda diri sendiri atas semua usaha mencapai yang kita raih. Kemudian bagian terakhir adalah terlalu berharga untuk terus menerus mendapatkan luka.



Jurnal 2

Judul Jurnal: Analisis Lagu lirik "Pasti Bisa" karya Citra

Object: Lagu Lirik "Pasti Bisa" karya Citra

Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lagu lirik "Pasti Bisa" ciptaan Citra. Metode penelitian yang digunakan untuk tujuan tersebut adalah metode kualitatif interpretif. 

Analisis:

Penanda:

Bagian lirik pertama

Mentari terbenam temani dalam kesendirianku

Temani aku dalam kepedihan ini ku bertahan

Mentari terbenam beri semangat baru tuk jiwaku

Beri kicauan merdu tuk hidupku ini ku bertahan

Petanda:

Mentari terbenam = sinar mulai gelap

Kesendirian = kesepian

Temani aku = bersamaku

Kepedihan = rasa pedih

Bertahan = tidak beranjak

Beri kicauan merdu = berikan sebuah yang kata motivasi yang indah

Kesimpulan

eori yang digunakan pada analisis Lagu "Ruang Sendiri" Karya Tulus merupakan teori Ferdinand De Saussure. Analisis tersebut dapat disimpulkan terdapat bahwa dalam kehidupan juga ada titik gelapnya yaitu disaat sendiri tidak ada seorangpun yang mendukung kita dan kita tetap harus semangat dan jangan menyerah.



Jurnal 3

Judul Jurnal: Analisis Lagu lirik “Rehat” Karya Kunto Aji

Object: Lagu lirik “Rehat” karya Kunto Aji

Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis semiotik.

Analisis: 

Penanda dari lagu ini “Rehat” atau istirahat sejenak dari ambisi apa saja yang mereka kejar di dunia. Pesan ini pun disampaikan lewat lirik Yang dicari, hilang Yang dikejar, lari Yang ditunggu Yang diharap Biarkanlah semesta bekerja Untukmu. Tak hanya pada lirik di atas pesan tersebut tergambar pada bait keempat lagu.

Petanda lagu lirik untuk tak menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi, yakni Tenangkan hati Semua ini bukan salahmu Jangan berhenti Yang kau takutkan takkan terjadi.

Kesimpulan:

Dari kesimpulan penelitian diatas diketahui bahwa lagu Rehat yang mengisyaratkan menghentikan diri sejenak dari ambisi yang menguasai. Peneliti juga menemukan lagu tersebut menggunakan metode repetitif atau pengulangan kata, tak hanya itu Kunto Aji juga memilih kata-kata yang puitis dan menenangkan. Metode repetitif digunakan Kunto Aji untuk menanamkan pesan dari ketiga lagu tersebut kedalam alam bawah sadar pendengarnya. Metode repetitif yang digunakan Kunto Aji dalam menulis lirik lagunya adalah kekuatan dalam lagu tersebut, dimana pengulangan kata tersebut adalah mantra untuk menanamkan pesan lirik lagu pada alam bawah sadar pendengarnya.


Jurnal 5

Judul Jurnal: Analisis lagu lirik “Sulung” Karya Kunto Aji

Objek: Lagu lirik “Sulung” karya Kunto Aji

Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis semiotik.

Analisis:

Penanda dari lagu ini Sulung memperlihatkan bahwa Sulung merupakan lagu dengan lirik paling repetitif di antara kedua lagu lainnya. Hal ini masuk akal mengingat durasi lagu hanya sepanjang 1 menit dan intensi penulisnya yang menginginkan penekanan pada makna lagu.

Pertanda dari lagu ini memperlihatkan diksi yang lebih tegas dari kedua lagu lainnya. Pada Sulung‟ kata-kata yang dipakai berkonotasi memerintah dan meminta secara langsung dan bukannya diksi tersembunyi.

Kesimpulan: 

Dari kesimpulan penelitian diatas diketahui bahwa lagu Sulung yang mengingatkan bahwa apapun yang terjadi kita harus mencintai diri sendiri. Peneliti juga menemukan lagu tersebut menggunakan metode repetitif atau pengulangan kata, tak hanya itu Kunto Aji juga memilih kata-kata yang puitis dan menenangkan. Metode repetitif digunakan Kunto Aji untuk menanamkan pesan dari ketiga lagu tersebut kedalam alam bawah sadar pendengarnya. Metode repetitif yang digunakan Kunto Aji dalam menulis lirik lagunya adalah kekuatan dalam lagu tersebut, dimana pengulangan kata tersebut adalah mantra untuk menanamkan pesan lirik lagu pada alam bawah sadar pendengarnya.


Jurnal 6

Judul Jurnal: Analisis lagu lirik “Deen Assalam” karya Sabyan Gambus

Objek: Lirik Lagu “Deen Assalam” karya Sabyan Gambus

Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif interpretatif dengan menggunakan pendekatan teori semiotika Ferdinand de Saussure

Analisis: 

  1. Lagu 

Menurut Meliono (Peny), kata lagu mempunyai arti sebagai ragam suara yang berirama. Lagu (nyanyian) merupakan hasil karya seni hubungan dari seni suara dan seni bahasa, sebagai karya seni suara melibatkan melodi dan warna suara penyanyinya. Dari pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa lagu adalah karya seni gabungan antara seni suara dan seni bahasa yang puitis, bahasanya singkat dan ada irama dengan bunyi yang dipadu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif) dengan melodi dan warna suara. Pada dasarnya lagu merupakan gambaran hidup penulis, tidak jarang apa yang mereka tuangkan ke dalam sebuah lirik lagu mewakili pengalaman hidup mereka. Lagu merupakan ungkapan perasaan dan luapan hati dari penyanyinya, fungsinya adalah sebagai media hiburan yang didalamnya mempunyai 10 sasaran informasi, enak didengar dan dimengerti sehingga pesan yang diinginkan dapat tersampaikan dengan baik kepada apresiator. 


  1. Perdamaian 

Konsep damai membawa konotasi yang positif, hampir tidak ada orang menentang perdamaian; Perdamaian dunia merupakan tujuan utama dari kemanusiaan, perdamaian dunia adalah sebuah gagasan kebebasan, perdamaian, dan kebahagiaan bagi seluruh negara atau bangsa. Beberapa kelompok, berpandangan berbeda tentang apakah damai itu, bagaimana mencapai kedamaian, dan apakah perdamaian benar-benar mungkin terjadi. 


  1. Deen Assalam 

Salah satu lagu yang menggunakan bahasa Arab dengan tema sosial yang sangat populer. Lagu ini viral di berbagai media sosial, sebuah lagu dengan lirik bahasa Arab yang diciptakan oleh Saif bin Fadhel dan di populerkan oleh Sabyan Gambus pada tanggal 17 Mei 2018. Lirik-lirik lagu dengan nuansa musik yang lembut dan sangat menyentuh hati. Secara tersirat lagu Deen Assalam mengajak kepada semua umat Islam untuk saling bertoleransi. Menghormati satu dengan yang lainnya sehingga tidak terjadi perpecahan sesama muslim, sesuai dengan lagu yang diciptakan oleh Saif Bin Fadhel Deen Assalam, yang menunjukkan bahwa Islam sebagai agama pembawa perdamaian.


Kesimpulan: 

Dari hasil analisis penulis menggunakan teori semiotika Ferdinand de Saussure, penulis dapat menarik makna perdamaian yang terdapat di dalam lirik lagu Deen Assalam yang dipopulerkan oleh Sabyan Gambus diantaranya: Makna perdamaian yang terdapat pada bait pertama bahwa, toleransi berkaitan erat dengan perdamaian. Semakin baik penanaman toleransi maka semakin dekat kita mewujudkan perdamaian. Pada bait kedua mengandung makna, perdamaian dapat diraih dengan perasaan cinta, meskipun sesempit apapun keadaan yang terjadi. Pada bait ketiga, makna perdamaian dapat diwujudkan melalui perilaku yang mulia dan damai. Pada bait ini ditemukan nilai-nilai perdamaian yang dapat dipupuk melalui tutur kata yang baik, saling hormat-menghormati sesama, ditambah lagi dengan perasaan penuh cinta dan senyuman tulus kepada sesama. Karena, perdamaian bukan berarti sama, namun perdamaian sejatinya yaitu bersama-sama. Dan pada bait terakhir ini, makna perdamaian yang muncul adalah bahwa bukan hanya menjadi seorang muslim yang paham akan makna perdamaian itu sendiri, namun juga menyebarkan kepada masyarakat luas bahwa Islam adalah agama yang cinta akan perdamaian.


Jurnal 7

Judul Jurnal: Analisis lirik lagu “Meraih Bintang” Karya Parlin Burman Siburian

Objek: lirik lagu “Meraih bintang” Karya Parlin Burman Siburian

Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna kesendirian pada lirik lagu "Meraih Bintang" ciptaan Parlin Burman Siburian. Metode penelitian yang digunakan untuk tujuan tersebut adalah metode kualitatif.

Analisis: 

Bait 1

Penanda

Pertanda

Setiap saat setiap waktu

Keringat basahi tubuh

Ini saat yang kutunggu

Hari ini ku buktikan

Lirik ini menjadikan petanda adalah saat seorang pencipta lagu menceritakan perjuangan atlet yang terus berlatih tanpa lelah sampai keringat bercucuran membasahi tubuhnya demi memberikan hasil yang optimal dalam ajang perlombaan Asian Games 2018 yang sudah di depan mata. Ajang ini merupakan perlombaan yang sangat dinanti-nantikan oleh para atlet untuk membuktikan eksistensi menjadi atlet terbaik yang membanggakan negaranya.


Bait 2

Penanda

Pertanda

Ku yakin aku kan menang

Hari ini kan dikenang

Semua doa kupanjatkan

Sejarah kupersembahkan

Lirik di bait ke dua merupakan lanjutan dari bait yang pertama yaitu untuk bisa mewujudkan keinginan seorang atlet menjadi atlet terbaik yang membanggakan negaranya harus ditempuh dengan bertanding. Di dalam pertandingan seorang atlet dituntut harus mempunyai sikap totalitas dan optimis untuk bisa meraih sebuah kemenangan. Sebab hanya kemenanganlah yang bisa membuat mereka dikenang. Tapi, tidak hanya perjuangan dan semangat saja yang dibutuhkan oleh para atlet. Namun, doa juga harus tetap dipanjatkan untuk menggapai berkah dan ridhoNya. Sehingga sebuah sejarah bisa dipersembahkan untuk negeri tercinta.


Bait 3 

Penanda

Pertanda

Terus fokus satu titik, hanya itu titik itu Tetap fokus kita kejar lampaui batas Terus fokus satu titik, Hanya itu titik itu Tetap fokus kita kejar dan raih bintang

Pada bait ini pencipta lagu menyampaikan bahwa setiap orang dapat menggapai mimpinya, apabila ia tetap konsisten dan fokus pada satu tujuan. Fokus merupakan kata kunci dalam mewujudkan semua harapan dan cita-cita yang ingin kita raih. Bintang di langit dijadikan sebagai simbol penghargaan untuk para juara. Untuk mendapatkannya, para atlet harus membayarnya dengan jerih payah dan doa. 


Bait 4

Penanda

Pertanda

Yo yo ayo… yo ayo Yo yo ayo… yo ayo Yo yo ayo… yo ayo Yo yo.. ooo…ooo Yo yo ayo… yo ayo Yo yo ayo… yo ayo Yo yo ayo.. Kita datang, kita lihat, kita menang

Pada bait ini pencipta lagu memberikan makna akan sebuah perjuangan yang merupakan hal nyata dalam sebuah kehidupan. Sehingga kita dituntut untuk gigih dalam berjuang dan tidak boleh pesimis dalam meraih kemenangan.


Bait 5

Penanda

Pertanda

Kalau menang berprestasi

Kalau kalah jangan frustasi

Kalah menang solidaritas

Kita galang sportifitas

Pada bait ini pencipta lagu mencoba menyampaikan bahwa kemenangan dan kekalahan adalah hal yang wajar. Tetap semangat dan berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Janganlah berputus asa dan frustasi saat kalah, sebab dalam sebuah kompetisi menang dan kalah adalah hal yang biasa. Asian Games merupakan salah satu bentuk ajang mempererat silaturahmi di antara sesama atlet dan rasa persaudaraan hendaknya tetap terjaga. Selain adanya semangat tinggi untuk memenangkan pertandingan, sikap sportifitas harus tetap dijunjung agar sebuah kompetisi dapat mencapai hasil yang maksimal dan tidak hanya mementingkan kemenangan semata.


Kesimpulan: 

1. Dalam pemaparan bait pertama terlihat bahwa pencipta lagu secara khusus mempersembahkan lagu ini untuk para atlet agar berkompetisi dengan semangat pantang menyerah, fokus, dan sportif pada satu tujuan yakni kemenangan. Dari sini kita dapat mengambil hikmah bahwa janganlah menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan, karena setiap kesempatan adalah bentuk perjuangan dalam menggapai impian. Sebagai manusia kita selayaknya terus berusaha dan berjuang demi menggapai suatu impian selagi kita masih diberikan waktu, kesehatan, dan kesempatan.

2. Dalam bait kedua makna yang terkandung setelah melalui proses analisis semiotik De Saussure adalah demi meraih suatu mimpi dan cita-cita, kita harus mempunyai keyakinan dan juga tetap beribadah dan berdoa kepada yang Maha Kuasa. Kita juga harus pandai bersyukur dengan apa yang telah diraih. Manusia berhak berencana tetapi Tuhanlah yang menentukan.

3. Bait ketiga pencipta lagu menyampaikan untuk menggapai mimpi dan cita-cita kita tetap harus fokus pada satu tujuan. Fokus merupakan kata kunci dalam mewujudkan semua harapan dan cita-cita yang ingin kita raih. Bintang di langit dijadikan sebagai simbol penghargaan untuk para juara. Untuk mendapatkannya, para atlet harus membayarnya dengan jerih payah dan doa. Hal ini ditunjukan dengan kalimat “Terus fokus satu titik, hanya itu titik itu. Tetap fokus kita kejar dan raih bintang”. Melalui lagu “Meraih Bintang” menjadi bukti nyata dalam memotivasi para atlet Indonesia yang sedang berkompetisi yang dibuktikan dengan keberhasilan mendulang total 98 medali dengan rincian 31 mendali emas, 24 medali perak, dan 43 medali perunggu. Jumlah medali emas yang didapatkan pada Asean Games itu sudah melampaui target awal.

4. Bait keempat disini pencipta lagu mencoba mengajak untuk tetap semangat dalam melakukan pekerjaan sehingga mendapatkan hasil yang baik. Setiap orang punya mimpi dan cita-cita. Dalam menggapai cita-cita dan mimpi tersebut haruslah dibarengi dengan usaha dan semangat serta tekad dan kemauan yang kuat. Itulah yang harus ditanamkan di benak para atlet demi mempersembahkan kemenangan dan mengharumkan nama negara tercinta.

5. Bait kelima disampaikan bahwa tekad, sportifitas dan solidaritas harus kita gandeng dalam suatu kompetisi. Dalam berkompetisi kita harus tetap menjunjung tinggi rasa persahabatan dan solidaritas demi terwujudnya ikatan persahabat serta perdamaian yang erat diantara sesama manusia khususnya negara-negara ASEAN yang tergabung dalam event kejuaraan Asian Games. Masing-masing dari kita boleh saja bersaing dan berkompetisi untuk meraih kemenangan. Akan tetapi setiap pesaing haruslah bersaing dan berlomba dengan cara yang baik dan sehat. Meskipun kita bersaing bukan berarti pesaing kita adalah musuh ataupun lawan. Diluar dari event Asian Games kita tetaplah sahabat dan saudara sesama negara Asia.



Jurnal 8
Judul Jurnal: Analisis lirik lagu “Love Myself” Karya KPOP BTS

Objek: Lirik lagu “Love Myself” Karya KPOP BTS

Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna kesendirian pada lirik lagu "Love Myself" ciptaan KPOP BTS. Metode penelitian yang digunakan untuk tujuan tersebut adalah metode kualitatif.

Analisis:

Bait 1


Penanda

Pertanda

Nuneul tteunda eodum sok na

(Aku membuka kedua mataku dikegelapan)

Shimjangi ttwineun sori nasseol ttae

(Ketika detak jantungku terdengar asing)

Maju bonda geoul sok neo

(Aku melihatmu dicermin)

Geopmeogeun nunbit haemugun jilmun

(Mata yang dipenuhi rasa takut, menanyakan sebuah pertanyaan)


Dalam bait ini sesuai dengan apa yang biasa dirasakan oleh orang -orang yang mengalami depresi atau kecemasan. Karena, setiap orang pasti memiliki suatu masa sulit  atau  keterpurukan  di  dalam  hidupnya.  Penyebabnya  bisa  saja  karena  mimpi  mereka, korban, broken  home, korban  kasus bullying, dan  lain  sebagainya.  Ketika  seseorang  berada dalam tekanan, tanpa disadari mereka bisa berubah menjadi seseorang yang lain. Depresi akibat tekanan dari orang lain membuat seseorang bisa menyakiti dirinya sendiri. bahkan jika ia tidak sanggup menghadapi tekanan yang berat, ia bisa saja mengambil jalan pintas untuk  membunuh dirinya sendiri.


Bait 2

Penanda

Pertanda

Eojjeomyeon nugungareul saranghaneun geotboda

(Jika kamu melihatnya dengan cara tertentu)

Deo eoryeoun ge na jashineul sarang

haneun geoya

(Mencintai diriku mungkin lebih sulit daripada mencintai orang lain)

Soljikhi injeonghal geon injeonghaja

(Mari kita jujur dan mengakui

apa yang harus kita akui)

Niga naerin jattaedeureun neoege deo eomgyeonghadan geol

(Bahwa standarmu lebih ketat saat diterapkan padamu)

Ni salm soge gulkeun naite

(Lingkaran cicin yang tebal dalam hidupmu)

Geu ttohan neoye ilbu, neogie

(Itu bagian darimu, itu adalah kamu)

Ijeneub na jashineul yongseohaja beorigien

(Sekarang mari kita memaafkan diri sendiri)

Uri insangeneun gireo miro sogeseon nal mideo

(Hidup kita panjang, percaya pada diri sendiri saat di dalam labirin)

Gyeouri jinamyeon dashi bomeun oneun geoya

(Ketika musim dingin berlalu, musim semi akan datang)

Baris  pertama  dalam  bait  kedua  ini  menjelaskan  bahwa  melihat  segala  sesuatu  tidak hanya menggunakan sudut pandang dari satu arah saja, melainkan lihatlah dari sisi lain juga, diungkapkan melalui kalimat “jika kamu melihatnya dengan cara tertentu”.


Selanjutnya pada baris  kedua   mencintai  diriku  mungkin  lebih  sulit  daripada  mencintai  orang  lain”, ini dimaksudkan  bahwa  memberi  semangat  kepada  diri  sendiri  jauh  lebih  sulit  dibandingkan dengan memberi semangat kepada orang lain yang sedang mengalami kesulitan.


Pada baris ketiga dimaksudkan agar aku dan kamu harus bisa mengakui kebenaran yang terjadi.


Kemudian pada baris keempat, dimaksudkan bahwa kita lebih sering melihat kelebihan yang dimiliki oleh orang lain daripada  menghargai kelebihan yang dimiliki oleh diri sendiri.


Padahal  pertumbuhan  yang  terjadi  dalam  kehidupan  kita  beriringan  dengan  kelebihan  yang dimiliki diri sendiri. Ini diungkapkan dalam kalimat baris kelima.


Dalam baris keenam, dijelaskan bahwa semua yang terjadi karena diri kita sendiri dan bukan nya  orang  lain.  Pada  baris  ketujuh  dan  kedelapan,  mengungkapkan  bahwa  kita  bisa memaafkan diri sendiri setelah semua yang telah kita lalui dan percaya kepada diri kita sendiri bahwa  jalan  hidup  yang  penuh  liku  tersebut  mampu  kita  lewati.  Dan  pada  baris  terakhir menggambarkan bahwa setelah kesedihan pasti kebahagiaan akan menyambut kita. Makna ini dijelaskan dalam kalimat “musim dingin berlalu, musim semi akan datang.


Dalam part ini, BTS mengajak kita agar bisa berdamai dengan diri kita sendiri, karena

hidupyang kita jalani masih panjang. Ketika kita menghadapi suatu masalah, kita harus bisa mempercayai diri kita sendiri bahwa kita bisa melewatinya. Kata “musim dingin” diartikan sebagai  kesedihan,  karena  pada  saat  musim  dingin  terjadi,  tumbuh-tumbuhan  banyak yang mati, dan hewan susah untuk mencari makanannya, begitupun manusia. Dari itu penggambaran

musim dingin diartikan sebagai kesedihan. Berbeda dengan kata  musim semi” diartikan sebagai  kebahagiaan,  karena  pada  musim  ini,  tumbuhan  memulai  kehidupan  yang barunya setelah melewati musim dingin dalam bertahan hidup, begitu pula hewan dan manusia. Jadi, ketika kesedihan berlalu pasti kebahagiaan akan menyambut diri kita.


Dalam menjalani kehidupan, kita lebih sering menerima kelebihan orang lain daripada mengaku di kelebihan diri kita sendiri. Secara tidak langsung kita sudah memberi standar lebih atas  kelebihan  yang  kita  miliki.  Terkadang  kita  saat  kita  melihat  diri  sendiri  seperti  selalu merasa  kurang  dari  orang  lain.  Sebenarnya  kita  tidak  kurang  dari  orang  lain, tetapi  karena standar yang kita berikan untuk diri kita sendiri yang membuat kita terpuruk. Seperti salah satu contoh yang sering terjadi dalam kehidupan ialah ketika kita gagal dalam menggapai sesuatu, kita merasa terpuruk dan selalu menyalahkan diri kita sendiri. Kita lupa untuk berterimakasih kepada diri sendiri karena ia mau berjuang dan bertahan hingga saat ini.



Bait 3

Penanda

Pertanda

Chagaun bame shiseon

(Tatapan mata yang dingin)

Chorahan nal gamchuryeo

(Aku mencoba menyembunyikan diri)

Mobshi dwicheogyetjiman

(Sa at aku terus berputar dan berputar)

Jeo sumaneun byeoreul matgi wihae nan tteoreojyeotteonga

(Mungkin aku jatuh untuk mengambil bintang-bintang yang tak

terhitung jumlahnya)

Jeo sucheon gae challanhan hwasare gwanyeogeun na hana

(Target dari ribuan panah yang cemerlang itu adalah aku sendiri)

Dalam baris pertama bait ketiga ini “tatapan mata yang dingin”, diartikan sebagai sorot  mata yang tidak ramah dan seakan menerkam dan dimaknai sebagai kembaran pada diri sendiri. Pada baris kedua dengan kalimat “aku mencoba menyembunyikan diri”, dimaknai bahwa diri kita sendiri menghindari sesuatu yang terjadi. Kemudian pada baris ketiga dijelaskan bahwa kita terus mengulang langkah yang sama untuk menggapai tujuan kita. Dan pada baris keempat dan kelima, dijelaskan bahwa kita juga bisa gagal dalam menggapai impian kita. Dan hanya diri kita sendiri yang dapat mengontrol semua mimpi dan tujuan kita.


Makna dalam part ini dijelaskan bahwa, kita bisa saja memiliki banyak impian dan tujuan dalam hidup. Tetapi, kita juga bisa gagal dalam mewujudkannya. Kita tidak perlu khawatir dan menghindari kegagalan yang terjadi pada kita. Kalimat “target dari ribuan anak panah yang cemerlang itu” dimaknai sebagai mimpi dan tujuan kita. Karena pada dasarnya proses dalam mewujudkan tujuan itu berbeda-beda, dalam mencapainyapun tidaklah mudah. Segala usaha dilakukan dan hasilnya bergantung pada takdir, ada yang langsung tecapai dan ada juga yang harus berjuang lebih keras lagi. Seperti ungkapan, “usaha tidak akan mengkhianati hasil” karena  keberhasilan  tergantung  dari  usaha  yang  kita  lakukan.  Maka  dari  itu,  kita  yang  tahu bagaimana  proporsi  diri  sendiri,  menerima  saran  dari  orang  lain  juga  perlu,  tetapi  tidak mengabaikan hal positif yang tumbuh dalam diri kita.


Bait 4

Penanda

Pertanda

You’ve shown me i have reas

ons

(Kamu telah menunjukkan padaku

bahwa aku punya alasan)

I should love my self

(Aku harus mencintai diriku sendiri

)

Nae sum nae georeoon gil jeonburo daphae

(Aku menjawab dengan

semua napasku dan semua jalan yang aku lewati)

Eojeye na oneure na naeire na

(Kemarin adalah aku, hari ini adalah

aku, besok adalah aku)

I’m learning how to love myself

(Aku belajar bagaimana mencintai

dirku sendiri)

Ppajimeobshi namgim heobshi modu dana

(Tanpa kecuali, semuanya

adalah aku)


Dalam  baris  pertama  bait  keempat  ini “kamu telah menunjukkan padaku bahwa aku punya alasan” dan  disambungkan dengan kalimat baris kedua “aku harus mencintai diriku sendiri”, memiliki makna dirinya yang lain menunjukkan pada dirinya sendiri bahwa ia punya dasar  untuk  bisa  mencintai  dirinya  sendiri.  Kemudian  pada  baris  ketiga,  makna  yang terkandung dalam kalimat ini bersangkut paut dengan makna yang ada di bait pertama. Di Baris ketiga  bait  keempat  ini  menjelaskan  bahwa  si  aku  menjawab  semua  pertanyaan-pertanyaan yang timbul selama perjalanan hidupnya melalui takdir kehidupan dan jalan yang telah dilalui

selama hidupnya.


Kemudian di baris keempat dijelaskan bahwa tidak ada yang berubah selama ia menjalani hidupnya  adalah  dirinya  sendiri  dan  bukannya  orang  lain.  Dan  pada  baris  kelima  dijelaskan

bahwa setelah semua yang pernah terjadi, ia mulai belajar untuk bisa menghargai diri sendiri dan berterima kasih pada dirinya sendiri.


Makna dalam part ini, seolah-olah kita sedang berbicara dengan diri kita endiri. Disini kita  diajak  untuk  mencintai  diri  kita sendiri  dan  percaya  bahwa  diri  kita    juga  berharga. Jawaban-jawaban  yang tidak bisa terjawab oleh orang lain ada pada diri kita sendiri. Semua hari yang telah dilewati tidak akan berubah, semua itu adalah diri kita. Dari bagian ini semakin menguatkan diri kita, bahwa yang paling maha tahu atas kita ialah diri kita sendiri. Dengan itu, kita  bisa  mulai  belajar  mencintai  diri  kita  sendiri.  Secara  tidak  langsung  orang-orang memberikan  kita  motivasi  untuk  mencintai  diri  kita  sendiri.  Tapi,  sesungguhnya  diri  kita sendirilah yang tahu bagaimana cara mencintai diri kita sendiri.


Bait 5

Penanda

Pertanda

Jeongdapeun eobseuljido molla

(Mungkin tidak ada jawabannya)

Eojjeom igeotto dapeun anin geoya

(Mungkin ini juga bukan

jawabannya)

Geujeo nal saranghaneun iljocha

(Hanya saja, mencintai diri sendiri

tidak memerlukan izin orang lain)

Nuguye heoragi piryohhaetteon geoya

Nan jigeumdo nareul ttochatgo isseo

(Aku mencari diriku lagi)

But deoneun jukgo shipjiga aneun geol

(Tapi aku tidak ingin mati lagi)

Seulpeudeon me

(Aku yang sedih)

Apeudeon me

(Aku yang tersakiti)

Deo areumdaul mi

(Itu yang akan membuatku lebih cantik)


Dalam bait ini, setiap baris saling berkaitan satu sama lain dan membentuk makna. Dari baris   pertama,   menjelaskan   bahwa   pertanyaan-pertanyan   yang   muncul   saat   ia   dalam menghadapi  sisi  gelapnya  belum  menemukan  jawaban.  Kemudian  disambungkan  dengan makna  baris  kedua,  suatu  hal  yang  telah  ia  dapatkan  ternyata  bukan  jawaban  dari  yang diingingkan.  Baris  ketiga  yang  memiliki makna  bahwa  ketika ia  mencintai  diri  sendiri  tidak membutuhkan  persetujuan  dari  pihak  lain.  Disambungkan  lagi  dengan  makna  baris  keempat yaitu, walaupun ia mulai mencintai dirinya sendiri, tetapi ia masih mencari jati dirinya  yang belum ditemukan.


Makna baris kelima yakni, ia tidak ingin larut atau hanya berdiam diri dalam kesedihan terus-menerus. Baris keenam dan ketujuh memiliki makna, bahwa ia mengalami perasaan pilu

didalam  hatinya  dan  juga  ia  yang  selalu  merasa  disakiti.  Dan  makna  terkahir  dari  baris kedelapan,   menjelaskan  bahwa  semua  yang  ia  lalui adalah  hal  yang  membuatnya  menjadi seseorang yang lebih baik lagi.


Dalam part ini, dijelaskan bahwa untuk mencintai diri sendiri tidak perlu persetujuan dari pihak  manapun.  Memerlukan  jawaban  atas  pernyataan  cinta  kepada  diri  sendiri,  karena  diri

sendirilah yang menentukannya. Jatuh bangun dalam jalan terjal kehidupan membuat kita lebih bisa  memahami  perjuangan  untuk  mencintai  diri  sendiri  lebih  dari  siapapun.  Terkadang  ada beberapa  pertanyaan  yang  tidak  memerlukan  jawaban,  seperti  halnya  mencintai.  Sesuatu tidak  butuh  alasan  untuk  dicintai,  dan  begitu  juga  dengan  mencintai  diri  sendiri.  Jika  kamu mencintai, tidak perlu menuntut lebih maupun kurang. Begitulah untuk mencintai diri sendiri, tidak perlu menjadi orang lain baru kita bisa menerima diri sendiri.


Bait 6

Penanda

Pertanda

Geurae geu areumdaumi

(Aku memiliki kecantikan itu)

Ittago aneun maeumumi

(Mengetahui itu terjadi)

Naye sarangeuro ganeun gil

(Dijalan untuk mencintai diri sendiri)

Gajang piryohan nadaun il

(Itu yang paling aku butuhkan)

Jigeum nal wihan haengdong

(Aku berjalan sendiri)

Baronal wihan haengdong

(Itu adalah tindakan yang diperlukan

untukku)

Nal wihan taedo

(Sikapku terhadap driku sendiri)

Geuge nal wihan haengbok

(Itulah kebahagian yang aku butuhkan

untuk diriku)

I’ll show you what i got

(Ak u akan menunjukkan kepadamu apa yang kudapatkan)

Duryeobjin ana geugeon nae  onjaenikka

(Aku tidak takut karena itu adalah aku)

Love Myself

(Cintai diriku sendiri)


Dalam  bait  ini,  setiap  baris  lirik  saling  terkait  satu  sama  lain.  Hal  ini  yang  membuat makna menjadi serasi. Di part ini, penyanyi seolah-olah memberikan stimulus atau rangsangan untuk meyakini dirinya sendiri bahwa semua yang ia lakukan, yang ia perbuat dan ia dapatkan hanya  untuk  dirinya  sendiri.  tidak  ada  kata  takut  lagi  dalam  setiap  langkah  kehidupannya,

karena  semua  yang  melakukan ialah  dirinya  sendiri.  Belajar  menaruh  perasaan cinta  kepada diri sendiri dan menghargai setiap proses yang telah dijalaninya.



Bait 7

Penanda

Pertanda

Shijage cheoumbuteo

(Sejak awal permulaan)

Kkeute majimkkkaji

(Sampai akhir selesai)

Haedapepeun ijik hana

(Hanya ada satu jawaban)

Wae jakkuman gamchuryeogoman hae ni Gamnyeon segeuro

(Mengapa kamu bersemunyii di balik topeng)

Nae shilsuro saenggin hyungteokkaji da nae byeoljarinde 

(Bahkan bekas luka dari kesalahanku membentuk konstelasiku)


Makna   yang   terkandung   dari   baris   pertama   hingga   baris   kelima   pada   bait ini, menjelaskan bahwa ketika semua pertanyaan bermula hingga pada akhirnya tidak ada jawaban lagi yang ditemukan kecuali dirinya. Tidak perlu menyembunyikan kebenaran dan kenyataan yang telah terjadi, karena kegagalanlah yang membuat kita mendapatkan hal indah.



Kesimpulan:

Berdasarkan  penyajian  data  yang  telah  diuraikan  peneliti  serta  hasli  analisis  data-data yang diperoleh dari berbagai sumber data, maka penelitian ini dapat di

tarik kesimpulan sebagai berikut: Pesan motivasi yang dapat diambil dari lagu

Answer: Love Myself ini adalah self love atau  cinta  diri  sendiri,  karena  cinta  terhadap  diri  sendiri  dan  kasih  sayang  merupakan  kunci untuk kesehatan mental dan kesejahteraan, menjaga depresi dan kecemasan. Makna  dari  pesan  motivasi  dari self love atau  cinta  diri  sendiri  ini  adalah  menjadi  diri sendiri,  mampu  mencintai  dan  menghargai  semua  yang  pribadi  kita  lakukan,  serta  tegar

menghadapi segala hal yang terjadi dalam kehidupan, menyadarkan kita bahwa kita memiliki kekuatan menciptakan pengalaman-pengalaman yang diinginkan dari semua yang ditawarkan kita oleh dunia. Pandangan pada diri sendiri memiliki potensi untuk mempengaruhi kesuksesan dimanapun yang kita inginkan.

Jurnal 9

Judul: Analisis Lagu lirik “Pilu Membiru” Karya Kunto Aji (Analisis Semiotik Ferdinand de Saussure)

Objek: Lagu Lirik “Pilu Membiru” karya Kunto Aji

Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis semiotik

Analisis:

Penanda dari lagu ini mengandung banyak kata repetitif yang memang lumrah ditemukan dalam bait lagu. Seperti lirik lagu yang diulang di awal bait pertama, kedua dan keempat. Pada bait kelima terdapat lirik yang berbunyi Masih banyak yang belum sempat lirik lagu pada bait kelima ini diulang selama 6 kali sepanjang bait, pengulangan kata yang dilakukan sekolahan menandakan bahwa kalimat tersebut ingin ditanamkan kepada pendengarnya.

Pertanda dari lagu ini memperlihatkan banyaknya diksi yang dipilih oleh Kunto Aji banyak mengandung makna kehilangan orang terkasih. Hal ini pun tergambar dari lirik Akhirnya aku lihat lagi Sederhana tanpa banyak celah Wangimu Berlalu. Pada beberapa bait selanjutnya juga masih mengandung makna sama pada lirik yang berbunyi Tak ada yang seindah matamu Hanya rembulan Tak ada yang selembut sikapmu Hanya lautan Tak tergantikan, oh Walau kita tak lagi saling Menyapa. (C). Aspek signifikansi dari lagu ini jelas menggambarkan perasaan seseorang saat berpisah dari orang terdekatnya dan bagaimana terlalu banyak hal hal yang belum dilakukan juga dikatakan, dalam jangka waktu terbatas selama mereka bersama. Makna ini tergambar dalam beberapa lirik seperti Masih banyak yang belum sempat Aku katakan padamu, yang diulang di akhir lagu sebanyak 6 kali.

Kesimpulan: Dari simpulan penelitian di atas diketahui bahwa lagu tersebut berkesinambungan dimana Pilu Membiru mengungkapkan isi hati orang yang ditinggalkan sosok paling penting dalam hidupnya. Peneliti juga menemukan lagu tersebut menggunakan metode repetitif atau pengulangan kata, tak hanya itu Kunto Aji juga memilih kata-kata yang puitis dan menenangkan. Metode repetitif digunakan Kunto Aji untuk menanamkan pesan dari ketiga lagu tersebut kedalam alam bawah sadar pendengarnya. Metode repetitif yang digunakan Kunto Aji dalam menulis lirik lagunya adalah kekuatan dalam lagu tersebut, dimana pengulangan kata tersebut adalah mantra untuk menanamkan pesan lirik lagu pada alam bawah sadar pendengarnya.


Jurnal 10

Judul Jurnal: Analisis lirik lagu “Melukis Senja” karya Budi Doremi

Objek: Sebuah lirik lagu yang dinyanyikan oleh Budi Doremi dengan judul “Melukis Senja”

Metode: Metode Kualitatif

Analisis: 

penanda (signifier)

petanda (signifier)

Aku mengerti Perjalanan hidup yang kini kau lalui Ku Berharap meski berat, kau tak merasa sendiri

Kau telah berjuang menaklukan hari-harimu yang tak mudah

Biar kumenemanimu membasuh lelahmu

Pada bait ini pencipta lagu menceritakan bagaimana menjadi seorang yang memiliki rasa cinta kepada lawan jenis mengungkapkan dalam suka dan duka. kalimat menaklukan hari harimu yang tak mudah. Merupakan Menaklukkan sebuah ungkapan dimana seseorang dapat melewati keseharian menjadi seorang manusia dengan berbagai macam masalah yang dihadapi namun yang selalu bisa diselesaikan dalam artian ditaklukan. Serta kalimat membasuh lelahmu, dalam kalimat tersebut, membasuh yang diartikan memberi sebuah kesenangan dan penghiburan dikala saat menghadapi masalah seakan hilang seperti kotoran di basuh dengan air yang langsung hilang.


Kesimpulan : Pada penelitian ini, setelah hasil penelitian dan pembahasan didapat kesimpulan dimana lirik lagu Melukis Senja erat kaitan dengan hubungan romantisme pasangan yang sedang jatuh cinta jika dikaitkan dengan Triangles yang saling berhubungan satu sama lain: Gairah (passion), Keintiman (intimacy) dan komitmen. Dimana passion antara kedua pasangan bisa dilihat dan amati pada bait yang penulis ambil sebagai contoh. Keintiman terjadi saat pasangan merasa dekat dengan selalu ada untuk pasangan dalam suka dan duka. komitmen ditunjukan oleh lirik tersebut. Dengan pendekatan semiotika Ferdinan De Sassure sangat tepat untuk mengkontrusi adanya makna Penanda dan Petanda yang sangat jelas. Makna dari setiap bait di lirik melukis senja sangat jelas jika diteliti melalui pendekatan Semiotika Ferdinand De Sausurre



Jurnal 11

Judul Jurnal: KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM LIRIK LAGU (ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA LIRIK LAGU “BENDERA”)

Objek: Objek dari penelitian ini adalah sebuah lirik lagu yang dinyanyikan oleh band Indonesia yang memiliki karya yang di akui oleh masyarakat dari berbagai kalangan yang berjudul “Bendera” dalam lirik ini yang menjadi sebuah pembentukan tentang nilai-nilai Nasionalisme

Metode: Metode penelitian kualitatif

Analisis:


penanda (signifier)

petanda (signifier)

Biar saja ku tak sehebat matahari Tapi s’lalu ku coba tuk’ menghangatkanmu Biar saja ku tak setegar batu karang Tapi s’lalu ku coba tuk’ melindungimu

Pada bait ini si pencipta lagu ingin menyampaikan bahwa lirik ini memiliki makna sebuah perjuangan dan pengorbanan , maksud yang tersirat pada lirik ini jelas menandakan walaupun kita tidak bisa menjadi seorang yang hebat dan kuat, namun dengan kemampuan yang kita miliki kita harus tetap membela dan melindungi tanah air kita, terlihat pada liriknya yang menandakan walaupun kita tidak sehebat dan sekuat yang orang lain pikirkan namun kita harus tetap membela tanah air dengan seluruh tumpah darah kita.


Kesimpulan: Pada penelitian ini, setelah hasil penelitian dan pembahasan didapatkan poin-poin kesimpulan dimana terdapat temuan sebagai berikut: 

  1. Bahwa lagu Bendera yang dibawakan band Cokelat, memiliki nilai-nilai Nasonalisme yang tinggi. Lirik yang tajam dan penuh makna tentang kecintaanterhadap Negara dan juga dengan irama lagu yang rock membuat lagu tersebut memiliki semangat Nasionalisme yang tinggi pula. Bait per bait menggambarkan tentang kecintaan terhadap tanah air yang direpresentasikan melalui “Bendera Merah Putih” dimana yang dimaksud adalah Bendera Nasional Republik Indonesia.

  1. Bahwa lagu Bendera mengkonstruksi tentang cinta tanah air serta bagaimana menjaganya. Lagu Bendera bukan lagu Nasional, melainkan lagu pop yang liriknya tentang kebangsaan dan cinta tanah air. Lagu tentang semangat kebangsaan yang cukup terkenal namun bukan lagu Nasional sebelumnya juga pernah dibuat oleh musisi pop seperti Gombloh dengan lagu Gebyar-Gebyar.

Jurnal 12

Judul Jurnal: PENAFSIRAN MAKNA LAGU TRADISIONAL BATAK TOBA ANDUNG “SAUR MATUA MAHO INANG” (ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE) 

Objek: Musik Batak

Metode: Metode kualitatif

Analisis: 

penanda (signifier)

petanda (signifier)

Saur matua maho inang na lagu sonang maho dihatuaon mi

Pada lirik pertama dalam lagu saur matua maho inang ini ingin menyampaikan tentang doa seorang anak yang mengungkapkan keberhasilan atau kebahagiaan diri sang ibu. Dimana dalam lirik ini seorang ibu bisa terlihat bahagia sampai menutup matanya. Kalimat “hatuaon mi” ini mengungkapkan bahwa sampai hari tuanya beliau sudah berhasil membesarkan anak[1]anaknya sampai menikah dan mempunyai cucu. Kata “Saur Matua” disini menjelaskan tentang doa seorang anak kepada ibu nya karena telah menutup usia diumur yang sudah lanjut, dan keluarganya pun patut berbahagia karena Ibu yang dimaksudkan dalam lagu ini sudah mendapatkan julukan “Saur Matua” yang berarti tidak perlu lagi terlalu ditangisi atau terlalu bersedih. Bagi orang batak kata “Saur Matua” berarti dia sudah sukses membangun keluarga yang besar dalam keluarganya dan sudah sukses menikahkan semua anak-anaknya sampai mendapat cucu.

Kesimpulan: 

Berdasarkan uraian analisis di atas, peneliti mampu menjawab tujuan dari penelitian ini, diantaranya: 

  1. .Dilihat dari Makna Penanda dan Petanda dalam lirik lagu dan Not lagu andung “Saur Matua Maho Inang” serta mengetahui dari ketukan setiap lagu tersebut dan alunan musik yang dimainkan dalam lagu ini, peneliti dapat mengetahui makna tafsiran sesungguhnya dari setiap bait dalam lirik lagu tersebut. Yang sudah disesuai pada element pertama dalam semiotika Ferdinand De Saussure

  2. Dari element kedua yang terdapat di semiotika De Saussure yaitu bentuk dan isi dari lagu andung “Saur Matua Maho Inang” peneliti dapat mengetahui bagaimana peneliti dapat membedakan mana arti yang sebenarnya Form yang sebenarnya dalam setiap lagu dan mana Content yang terdapat dalam lagu yang lebih mendalam. Hasil penelitian juga menunjukkan keterkaitan antara tanda-tanda yang ada dalam musiknya, notnya, dan liriknya dalam menafsirkan makna yang ada di dalam lagu andung.

  3. Dilihat dari element ketiga yang terdapat dalam semiotika menurut Ferdinand De Saussure yaitu menganalisis Bahasa dan Tuturan dalam Lagu andung “Saur Matua Maho Inang” ini peneliti dapat lebih mengetahui arti dati kata Inang dalam tuturan orang batak dan tingkatan- tingkatan bahasa yang seperti apa yang akan digunakan jika lebih tua dari kata atau dengan kata lain orang tua, dan kata – kata seperti apa yang akan dipakai jika sepantaran dengan kita atau seumuran. Selain itu peneliti juga dapat mengerti kata halus atau baku jika digunakan untuk orang tua kita atau yang dituakan dan mana kata yang biasa digunakan sehari – hari oleh orang batak pada umumnya

Jurnal 13

Judul Jurnal: Analisis Semiotik Makna Motivasi Meraih Mimpi Pada Lirik Lagu “Manusia Kuat” Karya Tulus

Objek: Lirik Lagu Manusia Kuat

Metode: Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.

Analisis:

penanda (signifier)

petanda (signifier)

Kau bisa patahkan kakiku. Tapi tidak mimpi-mimpiku. Kau bisa Lumpuhkan tanganku. Tapi tidak mimpi-mimpiku

Maksud petanda pada lirik di bait pertama ini ini memiliki makna bahwa, mereka yang tidak memiliki mimpi bisa saja mencelakai, mematahkan kaki dan melumpuhkan tangan kita pada saat kita ingin meraih mimpi. Hal ini dapat terjadi karena disebabkan mereka yang tidak memiliki mimpi, atau menyepelekkan mimpi kita sirik terhadap mimpi yang ingin kita raih. Meski begitu, mereka yang tidak memiliki mimpi tersebut tidak akan bisa mematahkan dan melumpuhkan mimpi kita. Dengan usaha dan berdoa yang telah kita lakukan, tentunya mereka yang tidak memiliki mimpi tidak akan bisa menggagalkan tekad kita untuk mewujudkan sebuah mimpi

Kesimpulan: Setelah peneliti melakukan penelitian "Analisis Semiotik Makna Motivasi Meraih Mimpi Pada Lirik Lagu "Manusia Kuat" Karya Tulus" dengan menggunakan analisis Semiotik Ferdinand de Saussure, terdapat 7 bait pada lagu ini yang memiliki makna untuk memberikan motivasi untuk kita dalam meraih mimpi. Melalui lirik pada lagu "Manusia Kuat", Tulus ingin menyampaikan bahwa untuk meraih suatu mimpi perlu dibutuhkannya usaha dan memiliki jiwa  yang kuat. Selain itu dalam meraih mimpi dibutuhkannya rumus D.U.I.T yaitu doa, usaha, ikhtiar dan tawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setiap manusia merupakan pejuang dalam hidupnya, maka dari itu dengan memiliki sikap pantang menyerah dan yakin pada diri sendiri tentu akan membawa jalan ke arah yang membantu kita untuk meraih mimpi yang ingin diwujudkan. Melalui lagu "Manusia Kuat" dapat memberikan motivasi bagi kita yang ingin meraih mimpi pasti akan banyak sekali halangan dan cobaan dari mereka yang menyepelekkan atau ingin menjatuhkan impian kita, maka dari itu tentu kita harus memiliki mental yang kuat dan pikiran yang positif atau optimis agar kita dapat menggapai mimpi. Meski di awal-awal sangat berat tapi kita harus buktikan kepada mereka yang pernah menjatuhkan impian kita bahwa kita sudah berhasil untuk sampai di impian kita. Hal ini merupakan cara balas yang terbaik. Tentu tidak ada satu orang pun yang bisa menghalangi atau menjatuhkan impian kita dan tidak ada satu cara pun yang tidak bisa kita lewati untuk meraih mimpi pasti semua cara kelihatan dan bis akita lewati selagi kita mau berusaha sekuat tenaga untuk meraih mimpi.

Jurnal 14

Judul Jurnal: PESAN DAKWAH DALAM LAGU “YA ASYIQOL MUSTHOFA” COVER VERSI NISSA SABYAN (ANALISIS SEMIOTIK FERDINAND DE SAUSSURE)

Objek: objek yang dianalisis dari penelitian ini adalah lirik Ya Asyiqol Musthofa yang di cover oleh Nissa Sabyan

Metode: metode analisis serta metode pengkajian

Analisis:

penanda (signifier)

petanda (signifier)

Yaa ‘aasyiqol musthofaa, absyir binailil munaa Yaa ‘aasyiqol musthofaa, absyir binailil munaa

 

 

Artinya: (Wahai perindu nabi berbahagialah dengan penuh harapan, Wahai perindu nabi berbahagialah dengan penuh harapan)

Pada bait ini penyanyi ingin mengutarakan pesan tentang rasa rindu para umat terhadap Nabi Muhammad SAW. Pada lagu tersebut, para pendengar disapa melalui penyebutan “wahai perindu Nabi” seakan-akan lagu ya asyiqol musthofa terkhusus untuk mereka (umat) yang rindu pada rasulullah SAW dan diharapkan agar bergembiralah dengan penuh harapan untuk mendapatkan junjungan safaat kelak dihari akhir.

Kesimpulan: Setelah dilakukan penelitian dan penganalisisan pada lagu “Ya Asyiqol Musthofa” menggunakan metode analisis semiotik dengan pisau teori Saussure, beberapa kesimpulan dari penelitian ini yaitu: Bait pertama dalam lirik Ya Asyiqol Musthofa itu sendiri memiliki pesan yaitu para perindu nabi yang dimaksud perindu nabi disini bukan sekedar rindu biasa, akan tetapi pada lagu tersebut, para pendengar (penerima pesan) dipanggil dengan “wahai perindu Nabi” seakan-akan lagu ya asyiqol musthofa terkhusus untuk para umat yang rindu akan kehadiran Rasulullah SAW dan mereka berharap untuk mendapatkan kegembiraan agar bisa mendapatkan junjungan syafaat nabi Muhammad SAW. Lirik Shafaa pada bait ketujuh memiliki makna pesan dakwah yang tersirat yakni Pada bait ini menceritakan bahwa Bukit shafaa merupakan tempat pertama kali Nabi Muhammad SAW berdakwah secara terbuka. Disana nabi mengumpulkan kerabat dekatnya yang tinggal di antara kaum kafir Quraisy dan menyeru mereka untuk beriman dan menyembah kepada Allah SWT karena sesungguhnya tidak ada satupun Tuhan yang dapat disembah kecuali Allah SWT. Dengan cinta dan kasih sayangnya Nabi Muhammad memberikan dakwah secara terbuka kepada kaum kafir Quraisy. Pada bait kedelapan lirik Qod faaza lammaartaqoo memiliki makna dakwah yakni kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW (Isra Mi’raj) juga dimasukkan ke dalam lirik lagu. Pokok dari perjalanan tersebut adalah malaikat Jibril bersama Rasul bertemu berhadapan dengan Allah SWT untuk mendapatkan wahyu berupa perintah shalat 5 waktu. Sebagai umat Islam hendaknya kita mengambil nilai dan pelajaran bahwa shalat sangat penting untuk dilaksanakan karena melalui shalat mereka dapat mengingat Tuhan secara langsung.  

Jurnal 15

Judul Jurnal: ANALISIS SEMIOTIK PADA MAKNA LAGU KOK ISO YO? KARYA ANDRY PRIYANTO DI POPULERKAN OLEH GUYON WATON

Objek: Lirik Lagu Kok Iso Yo?

Metode: metode deskriptif kualitatif

Analisis:

penanda (signifier)

petanda (signifier)

Kok iso yo? Kok tegel yo? Opo salahku? Ning endi luputku? {Bait Pertama}

Pada data lirik tersebut menjelaskan bahwa perasaan laki-laki yang tengah memikirkan apa salah yang sudah diperbuatnya sehingga perempuan tersebut tega meninggalkannya dan memilih laki-laki lain.

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dijabarkan di atas, mengenai hasil sebuah karya sastra dan objek formal sastra dapat di simpulkan bahwa karya sastra berbentuk lagu yang berjudul “Kok Iso Yo” karya Andri Priyanto yang di populerkan oleh grup Guyon Waton merupakan sebuah karya sastra yang saat ini sedang menjadi perbincangan oleh masyarakat. Karena lagu tersebut merupakan lagu yang hits saat ini. Banyak masyarakat yang suka dan menjadikan lagu tersebut sebagai hiburan mereka. Lagu tersebut dikaji oleh peneliti dengan menggunakan analisis semiotik, yang mana peneliti ingin mengetahui makna-makna dan pesan yang terkandung dalam setiap penggalan lirik lagu tersebu dengan menggunakan teori Ferdinand De Saussure. Dalam lagu tersebut mengisahkan tentang seorang laki-laki yang sedang di tinggalkan oleh pasangannya tanpa alasan yang jelas, segala bentuk upaya sudah ia berikan secara sepenuhnya kepada sang perempuan namun, balasan dari perempuan tersebut malah membuatnya sakit hati, laki-laki tersebut sadar bahwa ia bukan hanya satu-satunya lakilaki yang ada di dalam hati perempuan itu. Hasil penelitian terhadap makna lagu dengan menggunakan pendekatan dari Ferdinand De Saussure memperoleh sebuah penemuan yaitu 1) ketika sedang menjalin hubungan dengan seseorang kita tidak boleh bersikap secara semena-mena terhadap pasangan kita, 2) kita harus menghargai pasangan kita, senatiasa menjaga kepercayaan dan komitmen yang sudah di jalin bersama, 3) tidak boleh menghianati pasangan kita, apalagi meninggalkannya tanpa alasan yang jelas.

Jurnal 16

Judul Jurnal: Analisis Makna Motivasi Dalam Lirik Lagu “Dreamers” Karya Jungkook dan Fahad Al Kubaisi

Objek: Lirik Lagu Dreamers

Metode: penelitian kualitatif interpretatif

Analisis:

penanda (signifier)

petanda (signifier)

بحب نعيش و أحلى العالم يكون أن نحلم

Kita memimpikan dunia yang lebih baik dan hidup dengan cinta

 

و حب الدنيا ها حب الدنيا ها يملى صوتنا نخلي و نتجمع Kita kan berkumpul dan membiarkan suara kita mengisi dunia ini dengan cinta (dunia ini dengan cinta)

 

و االعالم كل ترفف و نرفع نتكاتف

Kita Kan datang bersama dan kita kan menaikkan (semua bendera ini)

 

و االحالم كل نحقق و نصنع نتعاون Kita kan bekerjasama, menciptakan dan mencapai (semua impian kita)

 

و بمودة نغني و شدة كل نتجاوز و نتحدى نستسلم ما Kita tak kan pernah menyerah, kita kan terus menantang dan mengatasi semua kesulitan dan bernyanyi dengan cinta

Lirik ini menjadikan penanda bahwa pencipta lagu ingin menyampaikan bahwa memmimpikan dunia yang lebih baik dapat kita wujudkan dengan hidup degan cinta. Berkumpul Bersama dan menjadikan isi hati untuk mewarnai kehidupan kita dengan cinta. Bersama dalam mencapai cita cita. Serta bekerja sama dalam mencapai mimpi yang kita inginkan. Tanpa mengenal rasa Lelah dengan terus menantang dan mengatasi semua kesulitan yang kita hadapi dengan berpegang teguh pada cinta.

Kesimpulan: Hasil penelitian dari lagu “Dreamers” adalah makna pesan motivasi yang terdapat dalam lirik yang dinyanyikan oleh Fahad Al Kubaisi. Dimana terdapat pesan motivasi yang terkadung dalam lirik tersebut, yaitu motivasi dalam mengapai mimpi bahwa kehidupan didunia tidaklah sulit untuk mencapai kebahagiannya. Dengan disertai rasa cinta yang kita miliki maka kita tidak akan mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan dan tantangan yang akan kita lewati dalam mengapai segala cit cita dan kehidupan yang bahagia yang kita jalani.  

Jurnal 17

Judul Jurnal: ANALISIS PESAN SELF LOVE DALAM LIRIK LAGU ANSWER: LOVE MYSELF PRODUCED BY BEYOND THE SCENE (BTS) (Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure )

Objek: LIRIK LAGU ANSWER: LOVE MYSELF PRODUCED BY BTS

Metode: penelitian kualitatif

Analisis:

penanda (signifier)

petanda (signifier)

Dari mata malam yang dingin aku berusaha menyembunyikan diri sembari terus bergerak gelisah, mungkin aku terjatuh agar bisa menggantikan tempat bintang-bintang yang tak terhitung banyaknya itu, target ribuan panah yang terang itu hanyalah aku seorang.

Memiliki makna ketika memiliki amarah atas masalah yang kita hadapi dan gagal dalam menggapai tujuan kita kerap menyerah kepada diri sendiri dan berpikiran bahwa sesuatu yang kita coba itu selalu gagal padahal untuk hal yang gagal itu sangat wajar, karena itu menggapai sesuatu kita harus benar-benar jatuh terlebih dahulu dan akan sukses dikemudian hari

Kesimpulan: Berdasarkan penyajian data peneliti serta hasil analisa yang diperoleh dari data yang berbeda, beberapa kesimpulan yang bisa dipetik dari riset ini diantaranya: 

Sebuah lagu bukan hanya memuat suara serta lirik, melainkan juga mengandung pesan serta arti didalamnya. BTS menciptakan sebuah lagu yang mengandung pesan dan arti di karya tersebut. Pesan dan arti ini bisa ditempatkan sebagai simbol lagu. Sebuah simbol tidak hanya suatu patung yang bisa diraba, tetapi simbol juga terkandung dalam suatu tulisan, termasuk lagu, meskipun tidak bersifat materi serta bisa diraba, namun simbol tersebut bisa berkomunikasi dengan indera lainnya, sehingga dapat menjadi. untuk didengar oleh telinga. yang merasa ingin melakukannya. 

Pesan cinta diri yang dapat terkandung dalam lagu ini, lagu ini mewakili pesan bahwa kita harus percaya dengan hal-hal yang sedang diperjuangkan, pada kekuatan yang dimiliki diri dan dapat berdamai dengan masa lalu, untuk membuatnya sampai akhir damai menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Percaya diri adalah bagian dari cinta diri dan pasti dapat membantu membawa energi positif kepada orang-orang dalam hidup Anda saat Anda berpikir atau membuat keputusan. Setiap lagu BTS selalu tentang bagaimana perasaan orang serta tindakan mereka yang dilakukan dalam sehari-hari. Ini memastikan bahwa pesan yang dikirim berhasil terkirim. 

Jurnal 18

Judul Jurnal: MAKNA MOTIVASI PADA LIRIK LAGU “MERAKIT” KARYA YURA YUNITA (Studi Semiotika Ferdinand de Saussure)

Objek: LIRIK LAGU MERAKIT

Metode: metode penelitian kualitatif

Analisis: 

penanda (signifier)

petanda (signifier)

Percaya hatimu

Kuatkan dirimu

Tak pernah menyerah

Berani melangkah

Percaya tangismu

Dan perjuanganmu

Akan jadi kisah

Terbaik di hidupmu, oh

            Dalam petanda lirik di Verse 1 ini arti dari kata “percaya” dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2017: 1257) artinya mengakini atau yakin bahwa sesuatu emang benar atau nyata. Lalu kata “hatimu”, artinya sifat (tabiat) batin manusia; apa yang terasa dalam batin (KBBI, 2017: 581) dan pada “mu” disini menunjukkan kepada pendengar yang mendengarkan lagu, sebagai sudut pandang orang kedua.

             Selanjutnya pada paragraf kedua, kata “kuat” artinya teguh (terhadap iman, pendirian, kemauan dan sebagainnya), mampu dan kuasa untuk berbuat sesuatu (KBBI, 2017: 893), dan kata “dirimu” sebagai orang seorang (KBBI, 2017: 394), sudut pandang orang kedua.

             Pada paragraf ketiga arti “tak pernah” artinya tidak sekalipun  mengalami (KBBI, 2017: 1266). Serta kata “menyerah” yang artinya beserah; pasrah (KBBI, 2017; 1077). Lalu kata “berani”, artinya mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya dan kesulitan; tidak takut (KBBI, 2017: 217), arti kata “melangkah”, menggerakan; bertindak (KBBI, 2017: 937).

             Pada paragraf keempat kata “tangismu” yang artinya, ungkapan perasaan sedih (kecewa, menyesal, dsb) dan mencucurkan air mata (KBBI, 2017: 1668). Lalu arti kata “perjuanganmu” adalah suatu usaha yang penuh rintangan (KBBI, 2017: 706), menunjukkan terhadap kesedihan dan usaha pada sudut pandang orang kedua.        Pada paragraf kelima arti “akan”, untuk menyatakan sesuatu yang akan hendak terjadi (KBBI, 2017: 31). Selanjutnya kata “jadi” artinya betul[1]betul terjadi menjadi kenyataan (KBBI, 2017: 666), lalu kata “kisah” artinya cerita tentang kejadian (riwayat) dalam kehidupan seseorang (KBBI, 2017: 837), kata “terbaik” artinya paling baik (KBBI, 2017 : 152), dan arti kata “hidupmu” adalah mengalami kehidupan dalam keadaan atau dengan cara tertentu (KBBI, 2017: 593).

Kesimpulan: Setelah penulis melakukan penelitian terhadap lima bait mengenai “Makna Motivasi Pada Lirik Lagu “Merakit” Karya Yura Yunita”. Penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa lagu “Merakit” mengandung makna motivasi tentang kebangkitan dan semangat menggapai sebuah mimpi, motivasi yang terlihat dari lirik lagu “Merakit” dimana Yura Yunita menunjukan bahwa manusia itu makhluk yang tangguh dalam menaklukan sebuah masalah, memotivasi kita memiliki sikap yang teguh, optimis dan semangat dalam memperjuangkan tujuan mimpi yang diinginkan, tanpa sifat itu mimpi kita tidak akan menjadi kenyataan. Maka di kemudian hari menjadi hari kisah terbaik dalam hidup karena kita sudah berusaha untuk melewati semua rintangan. Dalam lirik lagu “Merakit”, Yura Yunita menunjukkan juga bahwa gagal itu tidak masalah, kita dapat belajar dari kegagalan tersebut, evaluasi diri, dan perubahan small step untuk berkembang untuk lebih baik. Karena kegagalan merupakan salah satu proses untuk sukses. Kemudian Lagu “Merakit” dapat memotivasi untuk tetap self love dan berfikir positif karena suatu kekurangan dalam diri sendiri apabila kita bisa mengubah menjadi hal yang positif, kita selalu didorong oleh rasa cinta terhadap diri sendiri maka suatu kelemahan kita bisa menjadi sebuah kekuatan dan lingkungan sekitar membantu kita untuk mencapai kesuksesan.

Jurnal 19

Judul Jurnal: PESAN DAKWAH DALAM LIRIK LAGU “TRENDING TAUFIK WAL HIDAYAH” WALI BAND

Objek: LIRIK LAGU “TRENDING TAUFIK WAL HIDAYAH” WALI BAND

Metode: penelitian kualitatif interpretative

Analisis: 

penanda (signifier)

petanda (signifier)

Trending trending

Taufiq Wal Hidayah

Trending trending

Taufiq Wal Hidaya

            Pesan yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu pada bait pertama adalah bahwa Wali band ingin mengajak kepada masyarakat khususnya kaum muslimin untuk memviralkan atau mensyiarkan bahwa taufiq dan hidayah itu merupakan dua hal yang sangat penting bagi setiap individu khususnya seorang muslim.             Makna pesan berikutnya dalam lirik lagu ini adalah bagian dari kritik atas fenomena yang terjadi akhir-akhir ini di media sosial melalui beberapa platform digital di masyarakat, bahwa sebagian masyarakat terkadang lebih cenderung mentrendingkan atau memviralkan suatu hal yang sepele dan tidak memiliki nilai atau pesan dakwah dibandingkan dengan suatu hal yang sederhana dan sepele tapi memiliki pesan dakwah dan pesan positif bagi masyarakat.

Kesimpulan: Sebagai penutup dari tulisan ini, berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dalam lirik lagu “Trending Taufiq Wal Hidayah” terdiri beberapa kata kunci yang menjadi aspek penanda yakni “Trending trending Taufiq Wal Hidayah”, Hidayah bukanlah barang yang ditunggu”, Hidayah harusnya dijemput dicari”, dan Jangan takut kau besok makan apa Takutlah Allah cabut hidayah-Nya”.

Jurnal 20

Judul Jurnal: Representasi Ketimpangan Gender dalam Lirik Lagu “The Man” Karya Taylor Swift

Objek: 

Metode: metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif

Analisis: 

penanda (signifier)

petanda (signifier)

I would've complex, I would be cool They'd say I played the field before I found someone to commit to And that would be okay for me to do Every conquest I make would make me more of a boss to you

            Pada lirik bagian pertama, Taylor Swift sebagai pencipta lagu menulis dari sudut pandang pria. Dimana perilaku pria akan lebih diterima oleh masyarakat. Bagian tersebut ditonjolkan oleh Taylor Swift pada kalimat kedua “They’d say I played the field before I found someone to commit to….would be okay for me to do”. Hal ini berdasarkan pengalaman buruk yang dialami si pelantun lagu yang menjadi korban atas standar ganda seksisme pada sebuah hubungan, Taylor dikenal sebagai orang yang mempunyai banyak mantan kekasih, hal ini membuatnya disebut orang yang gila hingga pelacur oleh masyarakat. Namun jika para pria melakukan hal yang sama mereka akan dianggap sedang mencari orang yang tepat untuk berkomitmen pada suatu hubungan.

             Kemudian pada kalimat yang keempat “Every conquest I make would make me more of a boss to you" masih dari sudut pandang pria, Taylor menyampaikan didalam pekerjaan jika pria yang memimpin, walaupun mereka memarahi, mengatur, menundukkan, memerintah bawahannya akan tetap terlihat luar biasa, dan dihargai bagian inipun diperjelas oleh Taylor melalui visualisasinya di dalam video musik “The Man”. Namun jika wanita berada diposisi yang sama dan melakukan hal yang sama akan dianggap temperamental dan emosional.

Kesimpulan: Lagu “The Man” yang diciptakan dan dilantunkan oleh penyanyi dari Amerika wanita yang berbakat Taylor Swift bukan sekedar lagu hiburan semata namun didalamnya terdapat pesan pesan yang dalam yang menyinggung tentang permasalahan yang acap kali di alami para wanita di dunia pekerjaan maupun di masyarakat. Wanita selalu dituntut akan standar yang lebih tinggi daripada pria. Akan ada saja hal tertentu yang tidak dapat dijangkau wanita bukan karena kurangnya usaha ataupun ambisinya melainkan gendernya. Taylor Swift mengungkapkan jika saja dia adalah pria dan melakukan hal yang sama pasti ia akan lebih mudah baginya mencapai tujuannya dan diagung-agungkan baik di dalam dunia pekerjaan dan lingkungan masyarakat.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mitos dan Pengalaman Estetis pada lagu Dere - Kota

MITOS, METAFORA, DAN METONIMI DALAM SEBUAH LAGU BERJUDUL "DIRI" KARYA TULUS